Oleh : Muhammad Yusrizal
Magnet
pada jiwa-jiwa seolah nyata
Tiba-tiba
dada itu tembus lewat panah kata dan mata
Perlahan
diseret dalam ruang hampa tiada cahaya
Tidak
kira siapa, mengapa dan dimana
Jerat
batin spontan terjebak memisah antara dua
Ah..................!!!!
Rasa
pedih dalam ilusi tak bertepi
Tersiksa
tiada terlihat yang menyiksa
Leher
terkekik tanpa tali yang melilit
Terbakar
tanpa api yang menyentuh
Bayang
kematian menggoda menari-nari
Menyambut
teriakan jiwa dari jantung yang tembus disayat
Darah
meleleh memandikan hati
Perlahan
tercabik cabik antara banjir peluh keringat
Dibalik
ruang 180 drajat
Matahari
menjadi saksi kepahitan
Dikelilingi
ribuan pandangan
Tiada
yang tahu apa apa
Tiada
yang terjadi apa-apa
Tiada
manusia yang betanya
Seketika
tubuh itu jatuh terkapar mencium tanah
Isi
dada yang telah hancur tiada berdaya
Air
mata yang kering menjadi bekas perjuangannya
Menahan
rasa sakit tiada batas
Mati
dalam mangsa tatapan buas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar