Oleh : Muhammad Yusrizal
Sejahtera...
Semua
orang berkata begitu
Seluruh
rakyat mendambakan kata itu
Setiap
individu menginginkan itu
Buat
mereka ada yang menjadi nyata
Banyak
dari mereka hanya sebatas mimpi dan angan-angan belaka
Aku
bertanya, Dimana letak sejahtera?
Kata
mereka ada pada kami yang punya segalanya
Aku
bertanya lagi, Bagaimana mendapatkan itu?
Kata
mereka itu mudah, semudah membalikkan telapak tangan
Tapi
kata tetangga mereka yang lain sangatlah berbeda
Peras
keringat di terik mentari, banting tulang didalam belantara
Namun
kami belum juga mampu
Terus
aku tanya, Mengapa kalian bisa dengan mudah?
Kata
mereka, kami punya kuasa, kami punya pengaruh
Kami
bisa memerintah kapan saja kami mau, kami bisa dapat kapan saja kami mau
Tapi
kata tetangga mereka yang lain, kami hanyalah rakyat kecil
Kami
hanya punya setengah tangan, sebelah mata dan sepasang kaki yang kerdil
Walaupun
kami berusaha sampai keringat hingga seember penuh
Kami
tidk pernah mampu seperti mereka
Sejahtera....
Semua
orang berkata begitu
Tapi
hanya mereka yang punya segalanya
Hanya
mereka yang bisa mendapatkannya dengan mudah
Hanya
mereka yang bisa merasakan kenikmatannya
Mereka
punya segalanya dari kata sejahtera
Sedangkan
sebagian tetangga mereka tidak punya satu huruf pun dari kata itu
Segalanya
menjadi mudah oleh mereka yang punya sejahtera
Bagi
tetangga mereka, semuanya sangat sulit karena mereka tidak punya
Apalagi
yang mereka punya?
Istana
mewah, kuda besi dan emas permata sudah
biasa
Menemani
setiap jengkal tubuhnya
Singgasana
dan peraduan yang empuk
Setiap
saat menjadi hamba kepada mereka di siang maupun malam
Tapi,
kata tetangga mereka yang lain sangatlah berbeda
Gubuk
yang bergoyang bila diterpa angin ini adalah istana kami
Sepasang
kaki yang berurat ini adalah kuda kami
Kayu
lapuk yang dimakan anai-anai ini adalah singgasana kami
Kapas
yang menggumpal dan tikar pandan yang lusuh ini yang jadi bantal dan peraduan
kami
Kami
tidak ingin meminta apapun dari mereka
Kami
hanya ingin berusaha bertahan hidup untuk hari esok
Melihat
tingkah-tingkah nakal mereka yang selalu lupa pada dosa
Bahwa
suatu saat mereka pasti mati dan meniggalkan segalanya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar