"Sobat MuhyuJasri yang baik hati,,, TERIMA KASIH TELAH MENGUNJUNGI BLOG INI...TULISKAN KOMENTAR SOBAT sebagai bukti telah berkunjung ke blog ini, mohon maaf atas segala kekurangan, mudah-mudahan bermanfaat dan dapat sobat2ku mengambil hikmah didalamnya......"... ^_^

Kamis, 03 Januari 2013

Politik Dalam Makna Panjat Pinang


Oleh     : Muhammad Yusrizal

Manusia  pada umumnya sering melupakan sesuatu yang sangat berharga dalam kehidupannya, terkadang sesuatu yang dilupakan itu merupakan hal yang menjadikan dia mencapai sesuatu yang dicita-citakan atau lebih sukses dari sebelumnya dan semua itu berkat bantuan dan dukungan dari  sesuatu yang dilupakan tersebut. Manusia juga pada umumnya dengan mudah melupakan seseorang yang pernah berjasa dalam hidupnya dan setelah mendapatkan sesuatu yang diharapkan dari seseorang yang bisa membantunya itu maka hal itu dengan cepat dilupakan pula, itulah naluri kebanyakan manusia dewasa ini, ketika mereka berada dibawah maka ia dengan sendirinya akan bersikap rendah hati sedangkan ketika ia berada diatas (kesuksesan) maka ia juga dengan sendirinya
bersikap angkuh dan sombong terutama kepada kalangan bawah yang notabenenenya orang yang menjadikan ia sukses dan berhasil. Tolak ukur mayoritas manusia dewasa ini adalah kekayaan harta, tingkat disegani dan dihargainya seseorang ataupun tidak dapat dilihat dari kekayaan yang dimiliki, manusia jauh lebih disegani dan dihargai jika ia merupakan seseorang yang kaya dalam harta sedangkan orang yang miskin dan berasal dari kalangan bawah maka akan sering dijadikan objek pelecehan disebabkan kemiskinannya.
Pemimpin maupun wakil rakyat dalam kehidupan berpolitik merupakan contoh nyata yang kebanyakan melupakan jasa rakyatnya, kenapa dikatakan seperti ini? Ini dapat dilihat ketika mereka memiliki harapan yang besar kepada rakyat, mengharapkan bantuan yang hanya bisa didapatkan dari rakyak hal ini ketika mereka memerlukan suara rakyat demi maju menuju kancah perpolitikan indonesia dan mendapatkan kursi di pemerintahan dengan segala janji dan pendekatan personal maupun kelompok dilakukannya terhadap rakyat kecil agar mendukung mereka pada pemilihan. Janji-janji manis terhadap rakyat dan tidak akan pernah melupakan jasa rakyat yang telah memberikan dukungan kepada mereka selalu menjadi trend bagi mereka yang berharap simpati rakyat sehingga rakyat dengan senang hati memberikan suara dan dukungan kepada mereka yang pada akhirnya mereka sampai kepada maksud yang diharapkan dan mendapatkan apa yang dicita-citakan tersebut. Lantas apakah janji tersebut ditunaikan setelah mereka sampai diatas? Kebanyakan janji yang dibuat hanya tinggal janji belaka, rakyat yang dibawah yang pada awalnya bersusah payah memberikan dukungan kepada mereka agar sampai diatas dengan mudah dan dengan tidak merasa bersalah jasa dan pengorbanan rakyat dilupakan, hal inilah yang sering terjadi pada mayoritas pemimpin dan wakil rakyat di negara indonesia pada saat sekarang ini.
Budaya panjat pinang merupakan contoh kerja keras yang dilakukan secara bersama, usaha yang dilakukan secara kelompok demi mencapai puncak untuk kepentingan bersama mulai dari bawah yang diinjak injak sampai keatas yang berhasil duduk mewakili temannya, orang yang paling bawah sekali dengan semangat yang tinggi dengan senang hati memberikan pundaknya untuk dinaiki temannya, begitu juga teman yang lain, tujuannya hanyalah satu yakni berharap salah satu teman yang didukungnya bisa menjadi wakil mereka diatas walaupun kebanyakan orang yang menonton hanya akan melihat orang yang sampai diatas dan memberikan tepuk tangan karena telah berhasil sampai ke puncak, analogi inilah yang sangat tepat dalam dunia perpolitikan di Indonesia, kesuksesan hanya dilihat setelah mereka sampai kepuncak, akan tetapi setelah sampai dipuncak kejayaan mereka akan melupakan orang-orang yang berjasa dibalik kesuksesanya, mayoritas pemimpin dan wakil rakyat selalu lupa akan rakyat yang telah mendukungnya padahal tanpa dukungan dan suara rakyat mereka tidak berarti apa-apa dan tanpa pengorbanan rakyat dalam memberikan dukungannya kepada mereka maka mereka tidak akan sampai kepada cita-cita yang diharapkan.
Pemimpin maupun wakil rakyat yang layak dan pantas dipilih adalah pemimpin maupun wakil rakyat yang tidak pernah melupakan jasa rakyat yang membuat mereka naik mendapatkan kursi di perpolitikan, sikap keramah tamahan dan rendah hati yang ditunjukkan sewaktu mengharapkan dukungan dan simpati masyarakat harus diterapkan sampai kapanpun dan dimanapun berada sekalipun telah menjadi presiden, mentri, anggota DPR dan sebagainya, rakyat adalah yang terbesar, karena rakyar maka presiden, mentri, gubernur, bupati, walikota sampai wakil rakyat itu tercipta. Janji yang di sampaikan semuanya demi kebaikan seluruh rakyat,jadi hal itu harus ditepati dan dilaksanakan dan bukan hanya sebatas ucapan pemanis kata, jika rakyat telah memberikan kepercayaan maka jangan disalahgunakan amanah rakyat, apabila amanah dari rakyat yang disalah gunakan maka akan timbul sikap apatis dari rakyat terhadap pemimpin sehingga dapat menghambat pertumbuhan dan kemajuan negara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar