Oleh : Muhammad Yusrizal
Ketika
kaki kanan ini mulai melangkah
Ketika
tangan kiri ini mulai mengayun
Datang
menjumpai tujuan dengan penuh keraguan
Pada
awalnya begitu menggebu dan memburu
Seketika
terhenyak dalam dada yang berdebar
Pada
awalnya dibaluti oleh semangat yang menggelora
Tiba-tiba
terhenti, kebimbangan mulai menyelimuti
Langkah
yang telah ku ancang-ancang
Seketika
kandas dalam motivasi yang tiba-tiba luntur dan memudar
Pintu
yang sudah terbuka lebar menatap jalanan yang terjal
Pada
akhirnya ditutup kembali, dikunci
dari dalam yang sepi
Tanpa
memberikan sedikit ruang cahaya yang mencoba menyinari
Bayang
– bayang kegagalan yang slalu mematahkan impian
Seketika
berhasil menguasai seluruh otak di kepala
Hati
dalam keraguan yang mendalam karena pikiran memberontak untuk mundur
Berhenti
dan kembali kebelakang dengan tubuh yang bergetar
Aku
terhenyak dari sudut ruang yang gelap
Tiada
yang bisa ku lakukan dalam situasi dan kondisi yang pasrah
Bayang-bayang
kegagalan slalu mencoba mendoktrin pikiran dan hati ini
Aku
berusaha mencoba untuk membangkitkan kembali sisa semangat ku
Membangun
kembali motivasi yang telah direnggut oleh bayang hitam
Membuka
mata, membuka telinga dan membuka kembali pintu yang telah ku tutup
Aku
tetap saja tidak mampu walau sebenarnya bisa
Dalam
tubuh yang menggigil dan basah oleh keringat kemalasan
Aku
slalu mundur tiga langkah selepas aku baru saja memulai langkah pertamaku
Tapi
lama kelamaan aku sadar akan mati oleh bayang-bayang sendiri
Mencoba
kembali memulai semuanya dengan satu tekad yang kokoh
Tidak
ingin kembali lagi dibodohi pikiran-pikiran yang menjatuhkan
Mengumpulkan
kembali semangat yang mulai menyatu
Semuanya
mulai berubah dalam hati yang kokoh seperti tembok baja
Kokoh
dalam keyakinan untuk maju kehadapan
Walau
jalan penuh terjal dan berliku
Aku
mulai berhasil menghancurkan puing-puing yang mencoba mematahkan tekadku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar