Oleh :
Muhammad Yusrizal
Masa
jabatan presiden tidak sampai dua tahun lagi, imperium demoktat dari presiden
SBY pun akan berakhir karena talah memerintah selama dua periode yang menurut undang-undang
pemerintahan republik Indonesia hanya memberikan kesempatan dua kali
berturut-turut yang secara otomatis akan memunculkan nama-nama baru dalam
setiap partai politik untuk maju bersaing mendapatkan tampuk kepemimpinan
tertinggi di Indonesia termasuk partai demokrat itu sendiri, begitu juga dengan
masa jabatan anggota legislatif yang tidak akan lama lagi silih berganti
menduduki kursi di daerah-daerah maupun di pusat, wajah-wajah lama dan baru
akan selalu menghiasi kantor DPR. Partai-partai
politik berusaha menampilkan kader terbaiknya untuk mengikuti persaingan dalam
menuju kursi Republik Indonesia
satu dan
mendapatkan kursi terbanyak di pemilihan legislatif, partai-partai besar begitu
gagah berani mengibarkan benderanya diantara partai-partai kecil. Demokrat,
Golkar, PKS, PAN, PDIP, PPP yang notabenenya partai besar dan telah memiliki
cukup pengalaman dalam panggung politik yang telah memiliki kekuatan dalam
eksekutif dan legislatif akan bersaing ketat dalam setiap pemilihan eksekutif
dan legislatif untuk kedepannya, akan tetapi partai Gerindra dan Hanura juga
tidak akan pernah berhenti mengejar mimpi dan harapan agar masuk dalam jajaran
partai besar tersebut.
Partai
– partai politik di Indonesia banyak bermunculan di tengah masyarakat, indonesia
yang merupakan negara demokrasi dengan multi partai memberikan kesempatan
kepada setiap warga negaranya memiliki hak untuk ikut mendirikan partai politik
yang memenuhi syarat dan ketentuan yang di tetapkan oleh Komisi pemilihan Umum,
oleh karena itu partai-partai baru dengan memiliki visi dan misi tersendiri
banyak bermunculan demi persaingan mendapatkan kursi di DPR dan mendapat tempat
dalam pemilihan presiden. Partai baru yang memiliki ambisi besar seperti Nasdem
(Nasional Demokrat) telah mengepakkan sayapnya demi bersaing dengan partai –
partai kalangan elit seperti Demokrat, Golkar, PKS, PAN, PDIP, PPP maupun
Gerindra dan Hanura, Nasdem yang pada awalnya hanyalah LSM terus melakukan
tranformasi menjadi partai politik dan
telah resmi ikut persaingan di pemilihan eksekutif dan legislatif nantinya.
Meningkatnya jumlah partai politik yang mendaftarkan diri ke KPU merupakan
bentuk nyata dalam menjadikan masyarakat Indonesia semakin bingung, masyarakat
dihadapkan dengan pergantian wajah-wajah baru dalam partai politik, masyarakat
awam yang tidak mengerti seluk beluk politik akan dibuat kacau dengan situasi
seperti ini, kenapa politikus di indonesia begitu ambisius mengibarkan payung
politik yang sudah begitu bertebaran di pemerintahan indonesia, apakah hanya
karena perbedaan kepentingan dan perbedaan visi dan misi sehingga muncul
keegoisan membangun sebuah panji atas nama politik..? hanya Allah dan mereka
yang tahu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar