Oleh : Muhammad Yusrizal
Saat
malam mulai menyepi
Bintang
mulai terlihat menggantikan matahari
Seakan
mencari bulan, tapi tiada terlihat walau seberkas cahayanya
Berjuta
titik cahaya dilangit
Menggambar
warna kegelapan namun menyimpan cerah dalam cuacanya
Merenggut
bekas-bekas yang menyumpal langit di siang hari
Malam
mulai memberikan sensasi yang begitu mempesona
Terkadang
sunyi menyepi namun seketika ada yang berbunyi
Jangkrik
yang siang hari terus tidur namum begitu menyenangkan
telinga ketika malam
Walau
malam tidak selamanya cerah
Sekalipun
malam tidak selamanya indah
Terkadang
bintang terus menghilang
Satu,
dua, tiga hanya yang bisa terbilang
Walau
bulan terkadang tiada menyerlah
Namun
malam akan tetap memberi makna misteri
Titik-titik
embun mulai membasahi tanah
Rumput-rumput
hijau mulai merasakan dinginnya
Begitu
menyegarkan
Dikala
kita menyentuh titik itu
Nikmatilah
dinginnya tetesan itu dalam telapak tangan yang datar
Titik
embun itu akan menyatu
Merasakan
air yang membasahi dimalam yang dingin
Rumput
begitu menyukai
Namun
dimanakah kau hai embun
Dari
mana kau datang memberikan berjuta kesejukan itu
Dimana
aku bisa menemukan kau yang tidak pernah datang di terbit matahari
Kau
selalu menghilang saat cahaya menyerlahkan bumi
Kegelapan
adalah tempatmu berbagi
Saat
ada maupun tidak adanya bulan dan bintang yang menemani
Kau
akan tetap membasahi hamparan rumput itu setiap malam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar