Oleh : Muhammad Yusrizal
Bangun....
Kenapa kau masih saja tidur
Hiruk pikuk kebisingan luar
Kau malah enak-enak lelap
Mencoba memekak telinga
Apakah gendang telingamu telah
berserak?
Atau isi benakmu telah luntur
dikikis mimpi buruk?
Hari telah terang memotret
dunia
Matahari baru saja tegak
memancang di ubun-ubun
Kau malah enak-enak bergelung
selimut
Seolah kau buta melihat cahaya
Saatnya kau melepas jahitan
mata
Kibaskan selimutmu
Saatnya kau berdiri
Lenturkan leher dan pinggangmu
segera
Basuh mulutmu yang bau
Sekaranglah saatnya kau yang
bicara
Alam telah menyambut sorak
Acungkan telunjukmu setinggi
kubah menara
Langit telah memayungmu dengan
awannya
Dibalik terik yang membakar
akar rambut
Surya mulai melunturkan
sinarnya untukmu
Jangan menunggu besok dan besok
Hari ini masih panjang untuk
kau berlari
Kau yang selalu teragak-agak
dalam ragu
Bunuh ia dengan menusuk
ketakutan yang bertahta
Lalu kau panggang hingga
menjadi debu
Sekarang kau telah bebas dari
merangkak
Yang menggari keraguan telah
mati
Saatnya kau gembok prinsipmu
Yang baru bisa kau buka
kuncinya
Ketika kau berhenti lelap dalam
menggigil
(pekanbaru,
2013)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar