Oleh : Muhammad Yusrizal
Olok-olok si pencilok
Menoleh tapi tidak menengok
Dengan gaya penuh sok
Berkoar dalam berembuk
Duduk di singgasana empuk
Nyantai dengan modis sepatu
kulit mengkilap
Olok-olok si pencilok
Rakyat sengsara negara anjlok
Anggaran di gunting setelah di
patok
Berjamaah berbagi dosa
Dalam senyum tiada merasa
bersalah
Yang melarat masih rakyat
Yang banjir harta tentu mereka
Olok-olok si pencilok
Terkenal dimuka berita
Sama-sama berbagi jatah
Sogok hukum bayar denda
Goyang kaki dalam penjara
Alahai nikmatnya hidup
Makan tidur makan tidur makan
tidur
Bagai perkutut manja memoles
kata
Yang tiada bisa hanya terbang
di luar sangkar
Olok-olok si pencilok
Berbeda nasib dengan si pencuri
Dirumah makan tak mampu
membayar nasi
Neraka dunia siap menanti di
pintu terali
Air mata darah tiada simpati
Meleleh liur anak istri menanti
Olok-olok si pencilok
Tumpul parang mengayun diatas
Tajam mengkilap menebas dibawah
Sekali ayun sepuluh terbelah
Hukum berdiri tegak dengan
gagah
Pada si kurus lemah gemulai
Demi mengisi perut sesuap nasi
Siksa dunia terus mendekati
Olok-olok si pencilok
Budaya telah mengakar
Sekali salam milyaran dibakar
Entah kapan baru sadar
Amanah Tuhan sebelah mata
dilanggar
Yang melarat masih rakyat
Yang banjir harta tentu mereka
(pekanbaru,
2013)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar