Negeriku
subur
Nyata
Nampak dek mata
Menjalar
subur korupsi
Mekar
subur kolusi
Beranak
pinak nepotis
Kokoh
dari akar
Hingga
tumbuh berjuta daun lebar
Merongrong
mencengkeram
Jadi
parisit yang tak pernah pergi
Sebelum
induk menyerah mati
Negeriku
kaya
Nyata
didengar telinga
Kapitalis
penikmat harta
Imprealis
mengeruk emas tembaga
Mulus
jalan mereka
Jiwa-jiwa
sang pemuja uang
Yang
walau satu sen tak pernah lekang
Negeriku
bisu
Nyata
lidah yang kelu
Sang
pengecut tertunduk lesu
Jelas
tampak mati kutu
Penguasa
mengumbar janji
Rakyat
sekarat dirumah sendiri
Banting
tulang demi sesuap nasi
Padahal
penuh hidangan tersaji
Tak
boleh digapai
Tangan
sesekali bisa mencapai
Semua
hanyalah iming-imingi
Ini
untuk mereka
Tamu
negeri tercinta
Satu,
dua, tiga,,, semua
Keruk,
kikis hingga habis tak bersisa
Rakyat
dapat ampasnya
(pekanbaru
2014)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar